Menurut Rose Colin dan Nicholl (2002:130)
1) Gaya visual
(belajar dengan cara melihat)
Belajar
harus menggunakan indra mata melalui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan,
membaca, menggunakan media dan alat peraga. Seorang siswa lebih suka melihat
gambar atau diagram, suka pertunjukan, peragaan atau menyaksikan video. Bagi
siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah
mata/penglihatan (visual). Ciri-ciri siswa yang lebih dominan memiliki gaya
belajar visual misalnya lirikan mata ke atas bila berbicara dan berbicara
dengan cepat. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa
tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Siswa
cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Siswa berpikir
menggunakan gambar-gambar di otak dan belajar lebih cepat dengan menggunakan
tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video.
Di dalam kelas anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk
mendapatkan informasi.
2) Gaya
auditori (belajar dengan cara mendengar)
Belajar haruslah
mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, mengemukakan pendapat, gagasan,
menanggapi dan beragumentasi. Seorang siswa lebih suka mendengarkan kaset
audio, ceramah-kuliah, diskusi, debat dan instruksi (perintah) verbal. Alat
rekam sangat membantu pembelajaran pelajar tipe auditori. Dr. Wenger (dalam
Rose Colin dan Nicholl, (2002:143) merekomendasikan setelah membaca sesuatu
yang baru, deskripsikan dan ucapkan apa yang sudah dibaca tadi sambil menutup
mata dengan suara lantang. Alasannya setelah dibaca, divisualisasikan (ketika
mengingat dengan mata tertutup) dan dideskripsikan dengan lantang, maka secara
otomatis telah belajar dan menyimpannya dalam multi-sensori. Ciri-ciri siswa yang lebih dominan memiliki gaya belajar auditori
misalnya lirikan mata ke arah kiri/kanan, mendatar bila berbicara dan
sedang-sedang saja. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar
cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan.
Anak auditori mencerna makna yang disampaikan melalui tone, suara, pitch
(tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi
tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori. Anak-anak
seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan
keras dan mendengarkan kaset.
3) Gaya
Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Belajar
melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. Seorang siswa lebih suka
menangani, bergerak, menyentuh dan merasakan/mengalami sendiri, gerakan tubuh
(hands-on, aktivitas fisik). Bagi siswa kinestetikbelajar itu haruslah
mengalami dan melakukan. Ciri-ciri siswa yang lebih dominan memiliki gaya
belajar kinestetikmisalnya lirikan mata ke bawah bila berbicara dan berbicara
lebih lambat. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena
keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang
bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Jadi kesimpulannya
Modalitas visual merupakan gaya belajar bagi siswa yang suka menghafal, gaya
belajar auditory merupakan gaya belajar siswa dengan mendengar, sementara gaya
belajar kinestethic adalah gaya belajar siswa dengan melakukan sesuatu hal atau
praktikkum.
Pengertian Gaya Belajar Visual, Audiotori, dan Kinestik